Dalam beberapa hari lagi, Pertemuan Internasional untuk Perdamaian dalam Semangat Asisi akan dibuka di Paris, ibu kota Prancis, dengan tema yang penuh makna “Membayangkan Perdamaian”. Kami menyusun pertemuan ini dan juga tema ini, untuk merefleksikan sebuah dunia tanpa perang, di mana perdamaian sekali lagi menjadi kata utama, sebuah realitas utama dalam kehidupan masyarakat. Sudah berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, sejak kata perang dan realitas perang kembali menjadi agenda di antara banyak orang di dunia di begitu banyak negara, dan itu menyebabkan penderitaan yang luar biasa, menyebabkan kematian, kehancuran, orang-orang yang terlantar, pengungsi, penderitaan di antara anak-anak, para lansia, laki-laki dan perempuan.
Perang ini adalah kenyataan yang tragis. Inilah sebabnya mengapa Semangat Asisi - pertemuan di mana pria dan wanita dari berbagai agama, budaya, humanis, politisi, yang berkumpul bersama dengan begitu banyak orang muda untuk membicarakan perdamaian - memiliki arti penting: yaitu membayangkan sebuah realitas yang tidak ada saat ini, namun yang harus dimungkinkan bagi dunia ini.
Agama, sebagaimana kita baca dalam Kitab Suci, jika kita mendalami sejarah dan iman mereka, mengajarkan kita untuk melihat lebih jauh. Singkatnya, untuk apa pertemuan Assisi pada tahun 1986, jika bukan untuk melihat, membayangkan sebuah dunia di luar perang dingin, konfrontasi, dan permusuhan antar bangsa? Di sini, bahkan hari ini, di Paris, kita ingin membayangkan sebuah dunia tanpa perang, di mana penderitaan jutaan orang berakhir.
Suara kaum muda harus lebih didengar. Kaum muda menginginkan perdamaian, seperti yang telah ditunjukkan oleh kaum muda Global Friendship. Inilah kenapa kita bertemu di Paris. Justru karena alasan ini: bukan untuk berpidato atau memediasi perdamaian, tetapi untuk membayangkan cara-cara membuka jalan baru menuju perdamaian yang tidak dapat dilihat saat ini. Dan kita akan melakukannya atas nama semua orang dan semua orang yang menderita akibat perang, kita mendengarkan jeritan mereka!
Jadi kami berharap dapat menyambut Anda semua di Paris. Komunitas Sant'Egidio dengan senang hati melanjutkan perjalanan ini yang selama bertahun-tahun telah melewati kota-kota di Eropa dan kota-kota di dunia. Jika Anda tidak dapat hadir secara langsung di Paris, Anda dapat bergabung dengan kami melalui jejaring sosial kami, karena kami benar-benar ingin pesan perdamaian ini menyentuh hati banyak orang dan mengubah kenyataan yang masih sangat menyedihkan dari dunia kita yang sedang dilanda perang.
Marco Impagliazzo
To follow the Meeting for Peace in Paris 2024: