Sant'Egidio tiba di wilayah terparah yang terkena dampak tsunami Banten

Bantuan perdana Sant’Egidio sebagai tanda solidaritas pada korban bencana tsunami di Banten

Tsunami yang disebabkan oleh letusan anak Krakatau di Selat Sunda pada Sabtu 22 Desember 2018 malam, menimbulkan korban jiwa dan kerusakan rumah dan fasilitas umum di sebagian daerah Banten dan Lampung.

Tanggal 11 Januari yang lalu, satu delegasi Sant'Egidio yang membawa bantuan telah tiba di desa Teluk Labuan Banten, salah satu wilayah yang mengalami rusak parah akibat tsunami. Pekerjaan utama penduduk desa ini adalah nelayan. Dan hampir semua dari mereka kehilangan pekerjaan karena kapal, perahu, alat-alat mereka untuk menangkap ikan semua hancur tersapu air.

Bencana ini juga masih menyisakan banyak trauma pada anak-anak, mereka mengungkapkan pada kami bahwa semua milik mereka sudah rusak dan hilang, buku sekolah, pakaian, mainan mereka, dan rumah mereka.

Berkat kerjasama yang baik dengan Komunitas Muhammadiyah, kami telah mendistribusikan bantuan berupa peralatan rumah tangga, kebutuhan sehari-hari bagi para korban dan juga alat sekolah dan seragam bagi anak-anak, diharapkan dapat membantu mereka untuk memulai kembali aktivitas sehari-hari.

Pada hari berikutnya kami menyusuri area barat sepanjang pesisir pantai menuju Ujung Kulon, merupakan wilayah terparah, dimana masih banyak desa yang belum terjangkau bantuan yang memadai karena lokasi yang jauh dan jalan yang rusak.

Dari peninjauan ini, Pemuda Damai Sant'Egidio Indonesia akan terus mengupayakan bantuan di masa yang akan datang, terutama membantu pemulihan bagi keluarga-keluarga dan anak-anak.