Mauro Garofalo dalam program "News Nightly" dari EWTN bersama jurnalis Lauren Ashburn menceritakan bagaimana Komunitas Sant'Egidio membantu penduduk yang terkena badai topan di Mozambik.
Mozambik mengalami dua topan dahsyat hanya dalam kurun enam minggu. Lebih dari 600 orang tewas, ribuan kehilangan tempat tinggal. Sekarang negara ini sedang berjuang melawan wabah penyakit mematikan seperti kolera dan malaria.
Sant'Egidio adalah kelompok Katolik yang fokus pada doa, perdamaian, dan membantu orang miskin. Kelompok Katolik ini memiliki hubungan yang sangat lama dengan Mozambik. Beberapa fasilitas medis juga hancur karena topan.
Bagaimana Sant'Egidio melakukan intervensi dalam keadaan darurat yang disebabkan oleh topan di Mozambik?
"“Kami telah memiliki sejarah persahabatan yang panjang dengan Mozambik dan kami sedang melaksanakan proyek untuk pengobatan HIV dan penyakit terkait lainnya” kata Mauro Garofalo, Staf Hubungan Internasional Komunitas Sant'Egidio. "Faktanya, fasilitas medis kami dilanda topan".
Pusat-pusat program DREAM, yang menyediakan pengobatan untuk HIV, telah menjadi shelter bagi ratusan orang yang kehilangan tempat tinggal akibat topan. Sant'Egidio bekerja dalam kampanye vaksinasi untuk mencegah penyebaran kolera yang disebabkan oleh air yang terkontaminasi setelah topan. “Kami tahu populasinya berkat program MIMPI,” kata Garofalo, dan ini membantu kampanye vaksinasi menjadi efektif."
WATCH THE INTERVIEW ON EWTN