Pemuda Damai Komunitas Sant’Egidio Jakarta, mengorganisir sebuah perayaan sederhana menyambut Tahun Baru Imlek di Panti lansia Santa Ana. Dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ditetapkan, para Pemuda Damai mengunjungi dan mempersembahkan sebuah makan siang dan hadiah coklat istimewa yang sebelumnya telah dipersiapkan bersama di Rumah Komunitas.
Pesta kecil ini merupakan bentuk rasa syukur, perhatian, solidaritas dan kasih sayang dari orang-orang muda kepada warga masyarakat senior, yang telah menjadi sahabat selama bertahun-tahun. Lebih dari itu, karena para lansia senantiasa dipandang sebagai guru kehidupan yang layak menerima penghormatan dan perhatian.
Bagi para lansia sendiri, khususnya yang hidup dalam sebuah komunitas panti, kesepian dan kesendirian yang dirasakan sehari-hari, nyatanya kian diperparah oleh pandemi yang telah berlangsung kurang lebih 11 bulan ini. Perayaan ini diharapkan mampu membantu mereka melewati situasi krisis yang ada dan merupakan ungkapan nyata bahwa tidak ada yang ditinggalkan atau disingkirkan selama situasi sulit ini berlangsung.
“Komorbid” Sesungguhnya
Selama Pandemi ini berlangsung jumlah korban di kelompok lansia sekitar 80-85% untuk di Indoensia. Jumlah ini sangat mengkhawatirkan, oleh karena itu perlu inovasi dan kreativitas untuk melindungi para lansia dari bahaya penyebaran virus, tetapi tetap berada dalam perhatian, kehangatan dan pengiburan. Panggilan video atau percakapan melalui telepon, adalah beberapa cara yang bisa digunakan untuk mendampingi para lansia sejauh ini. Mengisolasi mereka bukan berarti membiarkan mereka berada dalam kesendirian. Karena kesendirian itu adalah “Komorbid” sesungguhnya yang lebih berbahaya.
Pada perayaan Imlek ini, para lansia juga merayakan ulang tahun ke-53 komunitas Sant’Egidio, ulang tahun beberapa lansia penghuni panti dan merayakan Hari Kasih Sayang yang kali ini waktunya saling berdekatan.