“KOMUNITAS TELAH MEMPERLAKUKAN DUNIA SEBAGAI SAUDARA, MENGHIDUPI SENI PERJUMPAAN YANG MERUPAKAN RAHASIA KEHIDUPAN”.

Homili Kardinal Matteo Zuppi di hari ulang tahun Komunitas Sant'Egidio ke-53

 

Saya merasakan kegembiraan luar biasa pada hari ini, ketika bersatu dalam ikatan spiritual dan juga digital, dan yang pertama (spiritual) membuat yang terakhir (digital) menjadi lebih efektif!

 

Malam ini kita berterima kasih kepada Tuhan atas karunia Komunitas. Kita dikumpulkan bersama dari sebuah proses dispersi yang terjadi. Mengucap syukur membuat kita selalu merasa muda, dan juga membuat kita mendapatkan serta menemukan kembali sesuatu yang tidak pernah berhenti untuk direfleksikan bahwa, memang, seperti di Kana, kita selalu merasakan anggur yang terbaik. Kita berada Di Basilika Bunda Maria yang didedikasikan untuknya sebagai sumber penghiburan, kekuatan dan ini merupakan anugerah Tuhan, yang diberikan dan dipercayakan kepada setiap dari kita.

 

Komunitas telah berusia puluhan tahun, jumlah usia yang lebih dari kebanyakan kita, namun tetap seperti wajah Bunda Maria, senantiasa terlihat muda. Sungguh ini suatu pengalaman yang selalu terbarukan, meski ditusuk oleh begitu banyak “pedang”, hal itu selalu mencerminkan kasih Yesus, dan sungguh bahagia dapat  menjadi anak-anak dari Bunda Maria dan hidup dalam persaudaraan di antara kita. Hidup kita tidak akan selalu sama! Setiap hari diberkati oleh kasih Tuhan dan didukung oleh komunitas persaudaraan.

 

Kita bersyukur karena bukan saja terang Komunitas yang tidak memudar, tetapi juga terang itu mewakili terang yang menerangi begitu banyak kegelapan di dunia, yang namanya membangkitkan harapan dalam keputusasaan, penghiburan bagi mereka yang terbenam dalam gelapnya kejahatan, dan sukacita untuk kebebasan cinta. Kita telah melihat ini dengan jelas dalam masa pandemi. Komunitas selalu menghadapi pandemi, tidak percaya bahwa dunia dalam keadaan sehat dan berusaha menyembuhkannya. Dia tidak menutup dirinya dalam dunia psikologis atau dalam kegelisahan akan sebuah usaha untuk menjadi lebih sejahtera, dia tidak terlihat mengutuk dan dia tidak puas dengan hal-hal prisipil semata, tetapi tanpa terlibat langsung dalam perjalanan yang dimaksud.

 

Komunitas adalah ibu yang penuh perhatian, cermat, murah hati, berani dan bijaksana, yang memperlakukan dunia sebagai saudara, mempraktikkan seni perjumpaan yang menjadi rahasia kehidupan. Ia tidak membiarkan dirinya diintimidasi oleh kejahatan dan tidak menumbuhkan akar kepahitan dari kekecewaan yang tak dapat dihindari. Ia tetap terbuka untuk hal-hal yang tidak terduga, ia marah karena begitu banyak kehidupan yang terbuang, namun sangat bijaksana untuk membangun kehidupan dengan cermat di atas batu karang Sabda Allah.

 

Andrea tidak puas dengan menemukan beberapa jawaban bagi dirinya sendiri dan untuk beberapa temannya semata, ia pun tidak memberikan “rasa damai” bagi dirinya sendiri karena ia menjadikan kegelisahan dunia sebagai miliknya, tanpa batas, dia membawa kita dengan kecerdasan dan semangat ke dalam kompleksitas yang besar.

 

Sejarah, ia memahami arusnya yang dalam, sehingga dapat dijangkau oleh Injil. Injil meminta kita untuk menjadikan diri kita segalanya bagi semua orang, itu membuat kita merasa seperti di rumah sendiri ketika berada di mana saja, menjadi akrab baik ketika berjauhan dan dekat, yang kemudianhal itu bisa diartikan sedang berada di jalan-jalan dunia. Komunitas tidak kehilangan impian untuk mengubah dunia karena merasakan penderitaannya dan mengetahui bahwa segala sesuatu mungkin bagi mereka yang memiliki iman. Malam ini kita  berdoa bagi Andrea, Marco dan untuk mereka yang "bekerja keras di antara kamu", yang untuknya, rasul mengundang kita untuk selalu memiliki rasa hormat dan cinta, bagi mereka yang menjaga semua orang dengan tanggung jawab dan dengan karunia kudus persekutuan (1 Tes 5: 12 ). 

 

Rohlah yang memanggil kita untuk menjadi bagian dari mozaik yang menggambarkan mimpi Tuhan tentang dunia, seperti yang kita miliki di depan mata kita. Melihat mozaik ini, saya memikirkan semua komunitas kita dan setiap orang yang dipanggil untuk membangun visi indah untuk masa kini dan masa depan kita, duduk di dalam lingkaran, dengan kepenuhan kemuliaan, dibungkus dalam cahaya emas, bintang-bintang dipanggil dengan namanya dan tidak pernah anonim. Dalam beberapa hal, mozaik membantu kita untuk memahami apa yang sudah kita miliki terlepas dari kelemahan dan dosa kita masing-masing. Setiap batu kecil, yang hilang atau tanpa makna, mendapatkan arti dan keindahan, justru karena dicintai dan dikumpulkan menjadi satu.

 

Tidak ada yang menyelamatkan dirinya sendiri!. Semua orang yang dikutuk dunia untuk menyendiri, yang dianggap tidak berharga, berada dalam mosaik yang sama ini. Begitu banyak orang yang membutuhkan cahaya dalam kegelapan pandemi yang mengancam kehidupan, tanpa ampun seperti biasanya ketika sebuah kejahatan hadir di hadapan manusia.

 

Setiap potongan batu penting tetapi tidak bisa berdiri dan hadir sendiri-apa artinya? Ia berarti ketika berada dalam kebersamaan. Betapa berharganya mosaik seperti kita di dunia yang begitu terfragmentasi, ethnic (identity), yang mencari perlindungan di balik tembok perbatasan, termasuk, yang tahu bagaimana menggambarkan umat manusia yang dicintai Tuhan dalam banyak hal. Hari ini saya percaya bahwa kita semua lebih memahaminya, selalu merasa takjub dengan hadiah yang kita terima dan apa yang saat ini dimiliki. Apa gunanya warna yang anda punya jika tidak cocok dengan yang lain? Ini adalah mozaik dari begitu banyak umat manusia yang tumbuh selama bertahun-tahun dan yang citranya menjadi semakin indah, jernih, menarik, bercahaya. Hidup di dalamnya menjadi lebih baik dan lebih menghibur, membantu merenungkan sisi lain dari komunitas yangtelah berada dalam kepenuhan cinta, merenungkan saudara-saudari kita yang telah meninggalkan kita dan membantu merefleksikan kepenuhan kasih Tuhan kepada kita.Kita mengenang mereka dalam pesta ini, pesta yang menjadi milik semua orang.

 

Di depan pintu komunitas kita masing-masing, baik kecil atau besar, itu selalu terjadi seperti yang dijelaskan dalam Injil yang telah kita dengar. Seluruh kota di seluruh dunia berkumpul di depan pintu komunitas. Kita memiliki dunia di hati kita dan dunia menemukan hati dari komunitas yang memberikan harapan, cahaya, penghiburan, perlindungan dan menjadikan setiap orang sebagai saudara, bahkan mereka yang tidak memiliki nama dan dianggap tidak penting bagi dunia. Yesus melakukannya tidak pernah dengan pintu yang tertutup dan dalam doa dan pelayanan Ia memegang tangan ibu mertua Petrus dan memiliki cinta pribadi yang sama untuk banyak orang. Pintunya adalah kasih sayang dan doa.

 

Cinta membuat rasa sakit yang dimiliki oleh sesama terasa menjadi milik kita, dan dari nafas itulah hidup begitu banyak Ayub-tetapi kenyataannya bukankah setiap orang seperti itu?-bahwa kita menemukan saudara dan saudari kita dan mereka menemukan rumah, yaitu rumah kita. Berapa banyak pengalaman yang memperlihatkan hari-hari mereka seperti tentara bayaran, dipaksa berjaga hingga larut malam yang menjadi sangat panjang, menunggu fajar yang terlalu jauh dan tidak pasti? Melihat kumpulan besar orang miskin ini, kita memahami betapa ada kebutuhan dasar yang besar untuk mewartakan Injil dengan seluruh kehidupan pribadi kita. Celakalah kita jika tidak mengkomunikasikan Injil. Kita memahami betapa pentingnya artinya keberadaam rumah kita, ketika melihat kerumunan yang selalu berdesakan di depannya.

 

Terima kasih Tuhan karena kami merenungkan buah cintaMu yang menghasilkan sesuatu yang baru dari yang lama. Terima kasih Tuhan yang mengajarkan bahwa yang merdeka adalah mereka yang menjadikan dirinya hamba sehingga tak ada yang tersesat. Tuhan menyembuhkan hati yang hancur dan membalut luka mereka. Tuhan membantu yang miskin, tetapi menurunkan yang jahat ke tanah. Terima kasih Tuhan, berkatilah dan lindungilah.