Delapan tahun telah berlalu sejak 13 Maret 2013, hari bersejarah ketika Jorge Mario Bergoglio terpilih menjadi Paus. Kita berterima kasih untuk waktu yang dilalui bersamanya, untuk pesan-pesan perdamaian yang disampaikan oleh beliau, untuk usahanya memberi perhatian pada eksistensi daerah-daerah pinggiran, untuk kekuatan evangelis selama masa kepausannya dan untuk cinta yang mengalir seperti seorang ayah kepada anak-anaknya.
Kita berterima kasih kepadanya atas perjalanan yang baru saja dilakukan ke Irak, baik sebagai Paus dan seorang peziarah damai di masa pandemi yang diliputi oleh begitu banyak masalah dan membawa kabar baik ke negara yang terluka ini.
“Tak akan ada yang dilupakan”, seperti yang telah diingatkan oleh Paus Fransiskus selama acara “Doa Bagi Perdamaiaan” di Roma Oktober lalu, "Tidak ada yang bisa menyelamatkan diri sendiri, seseorang hanya bisa diselamatkan ketika bersama". Marilah kita merenungkan ulang kata-kata Paus itu saat ini, untuk terus menghayati peran Gereja bagi orang miskin dan pinggiran, saat persaudaraan dapat membuka sebuah "Jalan Pengharapan" dan dengan bantuan Tuhan, kita dapat membangun dunia yang damai.
