Pada upacara pembukaan Andrea Riccardi menyampaikan, setiap pria dan wanita yang dilukiskan oleh berbagai agama adalah mereka yang mengangkat pandangannya ke langit, keluar dari batas yang ada. Langit tak bisa dibatasi oleh batasan apapun.
Andrea Riccardi mengajak setiap orang untuk memahami karya perdamaian sebagai sebuah "global significance" (hal penting dan terkait satu sama lain secara global), meski makna dan arti dari ide seperti ini telah hilang.
Bagi Andrea, saat ini hanya ada sedikit kesadaran terkait situasi konflik yang berlangsung, ancaman perang dan ketegangan di berbagai batas wilayah. Kita terbiasa dengan tidak hadirnya perdamaian dan puas dengan peperangan yang jauh dari tempat kita berada. Namun Andrea menyampaikan pula bahwa dunia yang terglobalisasi-seperti yang ditunjukkan oleh aksi terorisme - (sebenarnya) tak ada yang aman, kecuali mengusahakan perdamaian yang lebih luas.
Di saat yang sama Andrea juga menyinggung masalah ekologis yang urgen dewasa ini, tetapi kerap dianggap sebagai masalah para ahli semata. Bagi Andrea, batas yang dimiliki tidak akan melindungi. Jika ingin menyelamatkan negara kita harus juga menyelamatkan bumi. Ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan tanpa sebuah perspektif dan tindakan di luar batas-batas yang ada.
Andrea juga mengatakan realitas yang kompleks dari dunia kontemporer tidak dapat disederhanakan baik melalui usaha menetapkan perbatasan secara "brutal" atau demi kepentingan pribadi. Mengutip Paus Fransiskus, Hal ini sangat beragam, perlu sebuah tenunan yang terbuat dari dialog yang diartikulasikan dan berwawasan luas. Bagi Andrea, inilah alasan Komunitas Sant'Egidio setia kepada "Semangat Assisi", yang membawa semangat perjumpaan, dialog dan persahabatan yang bertiup sejak 1986.
Menutup sambutannya, Andrea mengingatkan bahwa dialog terkait erat dengan setiap agama dan budaya yang menjunjung nilai humanisme. Dan tiap agama memiliki akar transenden dari sebuah dialog. Dialog dan universalisme memiliki jalannya masing-masing dan berakar pada inti serta pengalaman setiap agama. Akhirnya, Mazmur 60 (Hebrew 61) menjadi seruan umum Andrea dalam pertemuan di Madrid 2019, "Dari ujung bumi aku berseru kepadamu, Tuhan."