Perayaan peringatan 51 tahun Sant'Egidio di Jakarta

Perayaan ulang tahun ke-51 Komunitas Sant'Egidio berlangsung dengan sangat meriah. Perayaan ulang tahun digelar dalam sebuah misa yang dipimpin oleh Pastor Rodolfo Ciroi, SX, P. Vitus Rubiyanto, SX dan P. Filto Bowe, Pr, bertempat di Gereja Paroki Bunda Maria Perantara Cideng.

Pastor Ciroi, SX selaku selebran utama dalam kotbahnya menekankan dua hal penting terkait perayaan ulang tahun ke-51 Komunitas Sant’ Egidio. “Pada ulang tahun komunitas yang ke-51 ini, saya ingin menandaskan dua hal. Yang pertama adalah syukur. Kita bersyukur bukan karena jumlah kita semakin bertambah di dunia, tetapi karena DIA yang kita imani senantiasa mengasihi kita dengan kasih-NYA yang tulus. Yang kedua, evaluasi. Kita perlu mengevaluasi, sudah sejauh mana kita menjalankan tugas kita, ketika melayani mereka yang kita jumpai di dalam setiap bentuk karya pelayanan yang telah dipercayakan kepada kita”, ungkap Pastor Ciroi.

Teguh Budiono selaku penanggung jawab Sant’ Egidio Indonesia dalam sambutannya mengucapkan berlimpah terimakasih kepada semua pihak yang telah bersusah payah menyukseskan acara tersebut. Ia juga berterimakasih kepada siapa saja yang sudah setia dan tekun dalam setiap karya pelayanan KSE selama ini, sekaligus mengajak mereka untuk terus berbuat baik bagi banyak orang. “Mari kita membangun budaya cinta kasih dengan secara konkrit berjuang meningkatkan kepedulian dan kesejahteraan sosial, sebagaimana akhir-akhir ini bisa kita rasakan semakin berkurang”, ajak Teguh.

Seusai perayaan ekaristi, acara dilanjutkan dengan pemotongan kue ulang tahun dan makan siang bersama. Di sela-sela acara makan siang, segelintir anak muda yang merupakan anggota KSE Jakarta, mempersembahkan lagu dan gerak.

Turut hadir pula dalam acara tersebut, para sahabat yang selama ini dilayani Sant’Egidio Jakarta, mereka yang biasa hadir di rumah persahabatan (mensa) komunitas, para lansia dari panti, adik-adik sekolah damai, para suster ADSK, teman-teman dari Ahmadiyah, beberapa pengungsi dari Somalia dan Sudan, para donatur, relawan yang membantu Makan Siang Natal, dan sahabat-sahabat dari kelompok-kelompok muslim.

Rangkaian kegiatan pun akhirnya ditutup dengan tarian ala Afrika bersama Hamdi, Sokhi dan Nimo (tiga orang pengungsi asal Sudan dan Somalia). Para anggota KSE nampak menikmati betul acara terakhir itu.

 

 

sumber: armorpost.com