Kehidupan bisa diliputi oleh kesedihan oleh karena berita sehari-hari. Politik, imigrasi, ekonomi, ancaman perang dan suramnya masa depan. Kekacauan akibat pernyataan keras, janji-janji, tantangan-tantangan yang sukar diartikan. Tetapi, ada satu masa ketika kita mengalami sesuatu yang berbeda dan luar biasa, ketika segala sesuatu berhenti dan kebenaran hidup tumbuh, sedikit-demi sedikit. Kemarin hari Rabu tanggal 27 Juni merupakan satu dari peristiwa tersebut.
Roma (Bandara Fiumicino) pukul 5 pagi- 140 pengungsi mendarat dengan selamat di Eropa, ucapan terima kasih bagi Koridor Kemanusiaan. Mereka berasal dari Eritrea, Etiopia, Somalia. Terdapat 56 anak-anak di antara mereka. Mereka tidak tewas di lautan, mereka tidak ditolak atau dikirim kembali oleh petugas polisi dan tak ada seorang pun yang mencoba menyelundupkan mereka dalam upaya pencarian hidup mereka. Sedikit bertolak belakang. Apa yang mereka temukan di bandara adalah orang-orang yang tersenyum dan menantikan mereka dengan bunga, roti isi daging, dan peralatan untuk kenyamanan dan segala sesuatu lainnya yang mereka mungkin butuhkan untuk merasa aman dan nyaman setelah perjalanan panjang.
Apakah ini sudah semuanya? Apakah benar-benar berakhir dengan rasa takut, kelaparan, ketidakamanan, kemarahan dan keputusasaan? Memang kali ini sangat banyak. Kedatangan di bandara hanya permulaan untuk sesuatu yang baru, dikenal dengan "Kehidupan". Mungkin, hal ini juga akan menandai akhir dari sebuah benua seperti Eropa yang terlalu takut dan terlalu rabun. Mungkin ini adalah permulaan satu visi baru bagi masa depan. Nampaknya orang-orang Eropa sangat ramah dan mau melindungi dan mengintegrasikan mereka yang memerlukan bantuan.
Kemarin, 140 jiwa diselamatan Eropa adalah tempat yang lebih baik saat ini.