DOA HARIAN

Memory of the Saints and the Prophets
Firman tuhan setiap hari
Libretto DEL GIORNO
Memory of the Saints and the Prophets
Wednesday, September 22


Reading of the Word of God

Alleluia, alleluia, alleluia

You are a chosen race,
a royal priesthood, a holy nation,
a people acquired by God
to proclaim his marvellous works.

Alleluia, alleluia, alleluia

Luke 9,1-6

He called the Twelve together and gave them power and authority over all devils and to cure diseases, and he sent them out to proclaim the kingdom of God and to heal. He said to them, 'Take nothing for the journey: neither staff, nor haversack, nor bread, nor money; and do not have a spare tunic. Whatever house you enter, stay there; and when you leave let your departure be from there. As for those who do not welcome you, when you leave their town shake the dust from your feet as evidence against them.' So they set out and went from village to village proclaiming the good news and healing everywhere.

 

Alleluia, alleluia, alleluia

You will be holy,
because I am holy, thus says the Lord.

Alleluia, alleluia, alleluia

The Gospel passage reports that the twelve were sent in mission. Jesus now sends them to carry out his mission, giving them his own authority and power: he "gave them power and authority over all demons and to cure diseases." The Twelve had to fulfil Jesus' very mission, that is preaching the Kingdom, the new world that God was starting through Jesus' work, and healing the sick as a sign of its concrete realization. This mission requires us to strip ourselves of our desire of being at the centre of attention so that we can become servants of the Gospel in everything, with the same missionary eagerness that led the Twelve to go door to door, village to village, city to city: no one was to be denied the proclamation of the Gospel. Their only wealth was the Gospel - and it should continue to be also for today's disciples. The Gospel must be communicated, in its purity, without additions or gimmicks. Jesus' disciples must be aware that the Gospel itself is enough: it is leaven and light that transforms. That is why Jesus orders the Twelve: "Take nothing for your journey, no staff, nor bag, nor bread, nor money-not even an extra tunic." Their wealth and their power is only the Gospel. Certainly it may happen that the Gospel is not accepted. However it should not stop the proclamation that should be brought "through villages." The Gospel is God's gift to all peoples. The disciples are witnesses to it.

FIRMAN TUHAN SETIAP HARI: KALENDER

Doa merupakan jantung kehidupan Komunitas Sant'Egidio dan merupakan prioritas yang paling penting. Di penghujung hari, setiap Komunitas Sant'Egidio, besar maupun kecil, akan berkumpul di sekeliling Tuhan untuk mendengarkan sabda-Nya. Sesungguhnya Sabda Allah dan doa merupakan landasan seluruh kehidupan Komunitas. Para rasul tidak bisa tidak selain tetap di sekitar kaki Yesus, seperti yang dilakukan oleh Maria dari Bethani, untuk menerima kasih dan belajar cara-Nya (Fil. 2:5).

Sehingga setiap malam, ketika Komunitas kembali ke kaki Tuhan, Komunitas mengulangi kata-kata dari rasul tak bernama: "Tuhan ajarkanlah kami cara berdoa" Yesus, Sang Guru, terus menjawab: "Ketika kamu berdoa, katakanlah: Abba, Bapa". Hal itu bukanlah satu seruan sederhana. Dengan kata-kata ini, Yesus membiarkan para murid untuk berperan serta dalam hubungan mereka sendiri dengan Bapa. Oleh sebab itu, fakta bahwa sebagai anak-anak Bapa yang bertahta di surga, muncul sebelum kata-kata yang mungkin kita ucapkan. Jadi doa di atas segalanya merupakan cara untuk menjadi manusia. Ini untuk mengatakan bahwa kita anak-anak yang berpaling kepada Bapa dengan iman, dan yakin bahwa hal itu akan didengar.

Yesus mengajar kita memanggil Allah dengan sebutan "Bapa Kami" Tidak hanya "Bapa" atau "Bapaku" Para murid, meskipun mereka berdoa dengan cara mereka, tidak pernah terisolasi tidak juga menjadi yatim; mereka selalu menjadi anggota keluarga Tuhan.

Dalam doa bersama, di samping misteri anak Allah, ada juga misteri persaudaraan, seperti Bapa Gereja mengatakan: "Kamu tidak bisa memiliki Allah sebagai Bapa tanpa memiliki gereja sebagai ibu". Ketika berdoa bersama, Roh Kudus menyatukan para rasul di ruangan atas bersama dengan Maria, Bunda Allah, sehingga mereka dapat memusatkan pandangan mereka kepada wajah Tuhan dan belajar dari Dia rahasia hati-Nya.

Komunitas Sant'Egidio di seluruh dunia berkumpul bersama di berbagai tempat doa dan menghamparkan di hadapan Tuhan harapan dan penderitaan manusia yang lelah dan letih seperti yang di katakan oleh Injil (Mat. 9:37). Dalam kumpulan di masa lalu ini kita bisa melihat jumlah massa yang sangat besar di kota-kota modern ini, jutaan pengungsi yang terus melarikan diri dari negeri mereka, orang miskin yang terpinggirkan ke tepi kehidupan dan mereka yang menantikan seseorang yang akan merawat mereka. Berdoa bersama termasuk di dalamnya tangisan, seruan, permohonan, keinginan bagi damai, penyembuhan dan penebusan manusia di dunia ini. Doa tidak pernah sia-sia, doa terus menerus kepada Tuhan sehingga mengubah kecemasan menjadi harapan, air mata menjadi kegembiraan, putus asa menjadi kebahagiaan, dan kesepian menjadi persatuan. Semoga Kerajaan Allah hadir segera di antara manusia.