change language
anda berada di: home - news newsletterlink

Support the Community

  
10 Februari 2009

Komunitas Sant'Egidio telah belajar dari kesedihan dengan kematian Eluana dan percaya adalah luka serius bagi hati nurani dan budaya dari kehidupan.

 
versi cetak

Komunitas Sant'Egidio telah belajar dari kesedihan dengan kematian Eluana dan percaya ini adalah luka yang serius bagi hati nurani dan budaya dari kehidupan di negara ini. Sebuah kematian yang telah diawali oleh begitu banyak gejolak dan tidak adanya kerendahan hati pada pribadi dan rasa sakit. Gejolak yang tidak pernah bisa membantu untuk memilih hal yang benar ketika batas antara kehidupan dan kematian dibungkus dengan misteri dan banyak hal yang tidak kita ketahui.

Eluana adalah seorang wanita Italia yang sudah 17tahun terbaring dalam keadaan koma setelah sebuah kecelakaan lalu lintas yang dialaminya pada tahun 1992.  Namun ayahnya telah sejak lama berjuang keras supaya puterinya dibolehkan meninggal, yang akhirnya bulan November lalu pengadilan Italia telah memutuskan Eluana bisa dibiarkan meninggal dengan melepas selang makanan dan minuman yang selama ini dihubungkan ke tubuh Eluana.

Komunitas Sant'Egidio sudah sejak lama terus menyerukan suara bagi Eluana supaya dia tidak dihukuman mati oleh sebuah keputusan yang tidak dapat dia lawan, juga tidak dapat dibelanya.

Meskipun kita menyadari dan menghormati akan besarnya dan penderitaan yang panjang dari keluarga Eluana, perasaan mereka dan pencarian akan rasa sakit mereka, kita berulang-ulang selalu menegaskan YA bagi hidup, bahkan ketika sepertinya hanya ada tersisa sedikit hidup dan mungkin timbul anggapan bahwa tidak layak lagi untuk hidup.

Hidup adalah sebuah karunia. Oleh karena itu harus diterima, dihidupi, dipenuhi dengan perasaan, dikelilingi dengan rasa hormat dan persahabatan, harus dipedulikan dan jangan hidup tanpa nilai.

Walaupun kita menyadari betapa sulitnya dapat menjadi dekat dalam situasi yang menyedihkan seperti Eluana, yang tampaknya sia-sia. Tetapi Kita selalu percaya bahwa jawaban terbaik tidak harus dan tidak bisa dengan kematian, kekalahan, pengunduran diri.

Dihadapan peristiwa dramatis ini, seperti banyak peristiwa lain yang menandai kehidupan sehari-hari di negara kita, ada kebutuhan untuk dialog, mendukung, membantu dan solidaritas, yang harus dilibatkan dalam dalam sebuah komitmen, disamping saudara, masyarakat, pelayanan sosial, dan kompleksitas dari masyarakat.

Kematian tidak pernah adalah sebuah kemenangan dalam peradaban.